Google mau di blokir?? “Oh nooo..” mungkin itu keluh
sebagian besar netizen yang sering menggunakan layanan mesin pencarian Google. Ya
perlu diketahui bahwa google masih menjadi mesin pencari yang paling populer dan mendominasi secara masif di
Indonesia.
Masyarakat sudah tidak asing lagi dengan search engine satu ini bahkan sampe mesin pencari ini
sering disebut sebagai ‘Mbah Gugel’. Kalau butuh informasi apapun akan banyak
orang yang mengatakan “tanya aja sama mbah Gugel”. pengen tau aneka resep
masakan tanya ‘mbah gugel’, mau jawab soal sewaktu tes tanya ‘mbah gugel’,
bahkan mau buang air besar aja tanya ‘mbah gugel’ “mbah gayungnya mana mbah??
Udah terlanjur ‘eek’ nih mbah”.
Kenapa google terancam di blokir??
Kita harus terlebih dahulu mengetahui sebab mengapa google
dan facebook terancam diblokir di Indonesia. Penyebabnya adalah mereka dianggap
enggan membayar pajak secara fair. Anggapan ini semakin kuat karena pihak
google menolak diperiksa oleh Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Berdasarkan data dari Kemkominfo perputaran uang iklan
digital dari Indonesia mencapai sebesar Rp. 10,6 triliun pada tahun 2015. Namun
Indonesia tidak mendapatkan cipratan berkah dari pajak dari transaksi tersebut.
Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia banyak negara yang juga ‘dikadalin’ oleh Google seperti
di Prancis, Inggris, dan Italia.
Masalah pajak ini sudah menjadi perhatian pemerintah dari
sejak beberapa tahun yang lalu. Google Indonesia tidak mau membayar pajak ke
Indonesia alasan formalnya karena Google Indonesia belum menjadi Badan Usaha Tetap
(BUT). Keberadaannya di Indonesia hanya sebagai kantor perwakilan sehingga
transaksi bisnis yang terjadi di Tanah Air tidak terkena pajak.
Tapikan secara substansi tetep aja mereka mendapatkan uang
dari jutaan netizen di Indonesia. Alasan lainnya mungkin karena Google sudah
banyak membantu menggerakkan ekonomi lokal dengan layanannya. Tapi start up
lokal seperti OLX, Tokopedia, Bukalapak, Kaskus juga sangat membantu
menggerakkan ekonomi lokal dengan layanannya yang gratis tapi mereka tertib
bayar pajak kok.
Rasanya kurang fair lah kalau begini, start up lokal harus
tertib bayar pajak eh start up asing malah seenaknya meraup keuntungan di
Nusantara.
Mungkin diperlukan sebuah sanksi kepada pihak mereka dengan
mendesak agar Google Indonesia segera mendirikan Badan Usaha Tetap (BUT) kalau
tidak mau lebih baik blokir saja
Google dari Indonesia.
Waduh, ga bisa nanya-nanya lagi dong sama mbah Gugel :( Bakal rindu nih sama mbah.
Mungkin langkah pemblokkiran ini akan menimbulkan kegegeran bagi
netizen banyak yang akan kaget karena google tidak ada lagi di komputer atau
smartphone mereka. Selain itu banyak sekali perusahaan pengguna layanan Google
seperti email pada domain Google.
Banyak juga nanti para blogger yang akan terganggu karena sebagian besar mereka menggunakan layanan google seperti email apalagi Google Adsense yang sebagai mesin penghasil uang buat mereka. :(
Gue juga termasuk pengguna layanan google tapi blog saya ini belum ada penghasilannya, ga ada duitnya jadi gue masih setuju-setuju saja jika Google benar-benar diblokir. hehe..
Mungkin pemblokiran ini akan menimbulkan hambatan bagi
kelangsungan kegiatan ekonomi, namun ini hanya sementara netizen hanya butuh
waktu untuk beralih layanan ke domain yang lain.
Ya mungkin saja dengan diblokirnya Google bisa menjadi
berkah buat para software developer lokal. Seperti di Cina yang lebih dulu
memblokir Google yang justru muncul mesin pencari baru bernama Baidu. Mereka
menjadi punya celah yang selama ini ditutupi oleh dominasi google dengan membuat
search engine atau mesin pencari baru.
Hal itu juga sangat mungkin terjadi di Indonesia. Dengan tidak
adanya google akan ada alternatif lain pengganti google dengan kualitas yang
sama atau mungkin lebih baik. Saya yakin nanti akan muncul searh engine dengan
nama-nama khas lokal Indonesia yang akan berkembang. Misalnya muncul search
engine dengan nama Poon, Waage, Keeli Won, Leegi, Paahing. Hehe.. keren juga
kan? :v
Dengan itu layanan google pelan pelan akan tergantikan dengan start up
lokal.
Baca juga : Sinetron Kopi Bersianida, Solusinya Panggil Uya Kuya
Baca juga : Sinetron Kopi Bersianida, Solusinya Panggil Uya Kuya
0 komentar:
Post a Comment